Apa jadinya jualan usaha di media sosial, tapi tanpa audiens yang tepat? Bisa jadi Anda mengalami kerugian dari segi penjualan atau orang enggak ngeh tentang keberadaan usaha Anda.
Oleh sebab itu, dalam strategi pemasaran media sosial, penting rasanya memiliki persona audiens. Nah, apa itu itu persona audiens?
Jadi, persona audiens merupakan karakter fiksi yang dibuat berdasarkan riset dan mewakili target pelanggan yang sudah ditentukan akan memakai produk atau layanan sebuah bisnis.
Dengan adanya persona audiens akan membantu kamu untuk memahami kebutuhan. pengalaman, perilaku dan tujuan dari konsumen.
Baca juga : Persona Audiens untuk Content Marketing
Lalu, apa tujuan dari persona audiens?
- Pemahaman yang Lebih Baik: Dengan membangun Persona Audiens, kamu dapat memahami audiens mereka dengan lebih baik. Ini membantu dalam merinci informasi tentang siapa yang sebenarnya akan menjadi target bisnismu.
- Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Persona Audiens dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dalam perencanaan dan pelaksanaan strategi pemasaran.
- Personalisasi Konten: Dengan mengetahui lebih banyak tentang audiens, kamu dapat membuat konten yang lebih personal dan relevan dan selaras.
- Peningkatan Retensi Pelanggan: Persona Audiens dapat membantu dalam merancang strategi retensi pelanggan yang efektif. Dengan memahami apa yang diinginkan dan diharapkan oleh audiens, perusahaan dapat menjaga pelanggan setia.
Nah, bagaimana cara membangun persona audiens?
1.Lakukan Riset
Langkah pertama dalam menciptakan persona audiens dimulai dengan riset. Di sini, kamu perlu belajar sebanyak mungkin tentang target audiens-mu. Kamu dapat mulai mengumpulkan data orang-orang yang mengunjungi situs dan membaca kontenmu.
Berikut adalah beberapa detail yang dapat kamu catat:
- Lokasi
- Usia
- Jenis Kelamin
- Minat
- Pengunjung baru atau lama
- Browser yang digunakan
- Perangkat yang digunakan (desktop, ponsel, atau tablet)
Jika kamu memiliki akses ke data media sosial audiens, kamu akan mendapatkan beberapa informasi yang lebih rinci.
2.Klasifikasikan Audiens
Setelah memiliki data dan informasi keseluruhan tentang audiens. Kamu perlu mengamati informasi dan tren di basis pelanggan kamu. Ini akan mengembangkan persona individual yang dapat kamu gunakan saat membuat konten.
Seperti yang sudah disinggung di atas, jumlah persona yang kamu buat tergantung pada bisnis dan audiens. Beberapa brand hanya memiliki satu persona, sementara yang lain bisa memiliki beberapa persona. Namun, sebagian besar bisnis menemukan bahwa tiga hingga lima persona cocok untuk kebutuhan mereka.
Pada tahapan ini, kamu perlu melihat berbagai karakteristik audiens yang berbeda. Kemudian, amati apakah karakteristik tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam kelompok-kelompok.
3.Buatlah Template
Sebelum mulai membedah masing-masing kelompok audiens, kamu perlu memastikan informasi apa yang akan dimasukkan ke dalam persona audiensmu.
Hal ini sangat tergantung pada karakteristik bisnis dan tujuan yang ingin dicapai melalui content marketing.
Terdapat beberapa detail yang dapat kamu masukkan ke dalam template, seperti :
- Nama
- Pekerjaan
- Usia
- Lokasi
- Gaji
- Tingkat pendidikan
- Hobi
- Tantangan
- Tujuan
- Ketakutan
- Hubungan pribadi dan keluarga
- Hal yang disukai dan tidak disukai
- Buatlah Persona Audiens
Setelah kamu memiliki template, kamu dapat menggunakan data riset untuk menuliskan informasi seakurat mungkin. Kamu juga dapat menambahkan sedikit detail tentang persona agar menjadi semakin nyata dan tertanam dalam pikiran kamu.
5.Gunakan Persona Audiens sebagai Acuan Konten
Setiap kali kamu membuat konten baru, cobalah untuk memutuskan persona mana yang kamu tuju melalui konten tersebut.
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar persona audiens atau keseluruhan strategi penerapan digital marketing? Konsultasikan dengan Katarsa!