Dalam pembahasan sebelumnya, kita telah mengetahui kegunaan dan efektivitas dari content marketing. Ya, strategi konten menawarkan peluang yang luar biasa bagi perkembangan bisnis, mulai dari reputasi online, membangun komunitas, hingga meningkatkan jumlah pelanggan. Namun, menerapkan strategi konten itu gampang gampang susah, loh! Pasalnya, kita harus membekali diri dengan wawasan terkait perencanaan content marketing.
Karena itu, pada artikel ini Katarsa akan memberikan panduan lengkap yang kamu butuhkan saat merencanakan strategi content marketing untuk bisnismu.
4 elemen penting dalam perencanaan content marketing
Strategi content marketing yang efektif pasti mempunyai empat elemen inti yang terdiri dari brand positioning, pengembangan media, orientasi bisnis, dan rencana strategis.
Brand Positioning
Brand positioning merupakan gambaran atau definisi yang jelas atas produk atau layanan yang kamu tawarkan, serta bagaimana peranan dan posisinya dalam industri atau pasar. Brand positioning akan membantumu dalam membangun citra brand yang tepat melalui seluruh saluran content marketing yang digunakan.
Dalam menentukan brand positioning, kamu bisa menanyakan beberapa pertanyaan berikut pada diri sendiri, atau bahkan berdiskusi dengan konsumen untuk mendapatkan insight:
- Siapa pelanggan saya saat ini? Siapa pelanggan potensial saya?
- Pengalaman seperti apa yang mereka cari?
- Bagaimana kompetitor memasarkan brand mereka?
- Apa nilai unik dari brand saya?
- Adakah solusi yang dapat ditawarkan oleh produk atau layanan saya?
- Apa yang membuat brand saya lebih baik dibandingkan kompetitor?
- Bagaimana saya bisa menonjolkan kepribadian brand saya?
Evaluasi Value dari Media yang Dimiliki
Untuk membentuk citra brand sebagai penyedia konten yang kredibel, kita perlu memastikan value apa yang ditawarkan oleh media atau aset publikasi yang kita miliki. Yang dimaksud dengan media atau aset publikasi di sini adalah saluran-saluran yang bisa kita kontrol seperti website produk / layanan, media sosial, video marketing, newsletter, dan lain sebagainya.
Tanyakan lebih lanjut, unique value apa yang bisa kamu berikan kepada audiens melalui konten yang kamu buat? Bagaimana brand kamu bisa lebih menonjol dibanding kompetitor? Mengapa audiens memilih untuk mengikuti saluran konten kamu?
Nah, selain itu kamu pun bisa mulai meneliti audiensmu untuk mengidentifikasi jenis informasi seperti apa yang mereka cari dan siapa referensi favorit mereka. Kemudian, kamu juga perlu melakukan analisis strategi konten terhadap media kompetitor untuk menemukan tipe konten yang tepat dan sesuai dengan brand positioning yang sedang kamu bangun.
Baca Juga : 5 Platform Digital Marketing Terpopuler di Indonesia
Orientasi Bisnis
Memberikan nilai dan manfaat kepada audiens adalah bagian yang tidak terpisahkan dari strategi konten yang efektif. Namun, selain menarik audiens dan follower baru, content marketing juga harus mampu mendorong bisnis untuk terus bertumbuh.
Bagaimana caranya?
- Identifikasi sasaran bisnis yang ingin dicapai.
- Tentukan bagaimana cara agar content marketing ini bisa membawamu semakin dekat menuju tujuan yang diinginkan.
- Tentukan berapa banyak sumber daya yang harus kamu investasikan dalam strategi konten
- Targetkan hasil seperti apa yang ingin kamu dapatkan
Analisis orientasi bisnis seperti ini akan membantu kamu untuk lebih memahami manfaat, biaya, hingga risiko penerapan content marketing untuk brand / usahamu.
Rencana strategis
Rencana strategis harus berfokus pada tujuan bisnis dan cara mencapainya. Hal ini akan membantu kamu dalam memutuskan siapa yang ingin dijangkau, bagaimana cara menyampaikan pesan kepada mereka, hingga bagaimana kamu akan mencapai dan mengukur hasil yang diinginkan.
Selanjutnya, kita akan membahas beberapa tips yang dapat kamu gunakan untuk mengembangkan perencanaan content marketing agar menjadi lebih efisien.
7 Langkah untuk Membuat Perencanaan Content Marketing
Perencanaan sangat penting sebelum mengeksekusi strategi apapun yang telah kita buat. Dengan melibatkan perencanaan, kita akan bisa:
- Lebih fokus pada tujuan perusahaan
- Mengantisipasi tantangan atau hambatan
- Mengalokasikan biaya dan sumber daya secara efektif
Jadi, mari susun tujuh langkah berikut agar kamu dapat mengembangkan dan mengimplementasikan perencanaan content marketing yang efektif.
Baca Juga : 5 Strategi Digital Marketing dengan Bujet Terbatas untuk UKM
Langkah 1 : Audit Konten yang Sudah Ada
Kamu sudah pernah memproduksi konten sebelumnya? Nah, coba audit konten-konten tersebut ya.
Jadi, audit konten ini akan membantumu untuk memahami jenis konten yang mendapatkan respon paling positif dari audiens. Dengan begitu, konten yang kamu hasilkan ke depannya bisa lebih efektif serta menghindari pemborosan waktu dan sumber daya untuk menggali materi.
Yang perlu kamu lakukan adalah kumpulkan semua konten yang pernah kamu distribusikan. Kemudian, analisis data yang ada untuk memahami keadaan konten yang sebenarnya. Konten apa yang paling menarik audiens? Konten apa yang memberi hasil terbaik? Apa yang perlu kamu tingkatkan?
Langkah 2 : Tetapkan tujuan
Kamu perlu menetapkan tujuan content marketing yang jelas agar dapat disesuaikan dengan strategi konten nantinya. Mulailah dengan tujuan yang berkaitan dengan keseluruhan visi dan misi, lalu beralih ke tujuan jangka pendek hingga jangka panjang.
Selain itu, kamu pun bisa menentukan tujuan tersebut berdasarkan kondisi dan kesulitan yang dihadapi brand saat ini. Kamu bisa menjawab beberapa pertanyaan berikut dan tentukan tujuan yang ingin kamu capai melalui content marketing.
- Brand awareness : Apakah kamu sedang berjuang untuk menembus pasar baru, meluncurkan produk baru, atau bersaing dengan market-leader terkenal?
- Audience engagement : Apakah kamu perlu meningkatkan profil brand sebagai sumber informasi yang kredibel?
- Website traffic : Apakah konten yang kamu buat kurang efektif mengarahkan trafik ke situs web? Jika sudah dikunjungi, apakah audiens ‘betah’ berlama-lama di halaman situs karena konten di dalam website sudah cukup baik dan informatif?
- Lead generation : Apakah tim penjualan sulit melakukan konversi?
Langkah 3 : Tentukan Audiens
Menentukan audiens adalah kunci untuk menarik perhatian mereka dan kita perlu memahami seperti apa gaya hidup, kepentingan, masalah, dan kebutuhan mereka.
Kamu harus dapat membedakan antara audiens dengan pelanggan, ya. Audiens berarti adalah mereka yang berinteraksi dengan brand atau konten-kontenmu. Audiens belum tentu menjadi konsumen, tapi mereka tertarik dengan citra yang kamu buat melalui konten. Maka dari itu, sangatlah penting untuk terus menarik minat audiens dengan konten-konten berkualitas agar mereka dapat menjadi calon konsumen potensial.
Untuk dapat memahami target audiens dengan lebih baik, kamu bisa menggunakan metode Empathy Map ala Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur dalam buku mereka yang berjudul Business Model Generation.
Metode Empathy Map ini didasarkan pada pendekatan yang komprehensif tentang bagaimana kita mengadopsi perspektif atau sudut pandang dari konsumen. Melalui metode ini, kamu mampu meningkatkan pengalaman audiens atau calon konsumen berdasarkan apa yang benar-benar dipikirkan, dirasakan, dilihat atau didengar oleh mereka yang sudah menjadi konsumen.
- Apa yang mereka pikirkan dan rasakan? – Mencakup hal yang paling penting, kekhawatiran utama, kepentingan dan aspirasi
- Apa yang mereka katakan dan apa yang mereka lakukan? – Mencakup perilaku terhadap orang lain, sikap publik, dan penampilan
- Apa yang mereka dengarkan? – Mencakup apa yang dikatakan teman mereka, bos mereka, dan orang lainnya?
- Apa yang mereka lihat? – Mencakup lingkungan dan pertemanan mereka, serta tren pasar
- Faktor Penghambat – Mencakup ketakutan, frustasi, dan hambatan
- Faktor Pendorong – Mencakup keinginan, kriteria sukses, dan tantangan
Langkah 4 : Kembangkan Rencana Editorial
Perencanaan konten akan membantu kita dalam mengalokasikan sumber daya dengan tepat dan dapat mengevaluasi alur kerja yang terbaik dan sesuai harapan. Editorial plan merupakan elemen wajib dalam perencanaan content marketing. Membuat editorial plan secara rutin dan konsisten akan membantumu dalam memproduksi konten secara konsisten dengan kualitas yang baik.
Dalam perencanaan konten, kamu perlu mengungkap topik yang menarik minat audiens. Di sini kamu pun bisa menggunakan berbagai Topic Research tool untuk mendapatkan ide menarik. Nah, setelah menentukan topik yang tepat dan fomat yang sesuai, kamu dapat menempatkannya pada kalender konten untuk mempermudah penjadwalan konten.
Langkah 5 : Rencanakan Produksi Konten
Sebelum memulai proses pembuatan konten, pikirkan tujuan dari setiap konten yang kamu buat. Pastikan bahwa konten tersebut dapat dinikmati oleh setiap audiens.
Terdapat beberapa customer journey yang perlu kamu pahami. Masing-masing tahapan tentunya harus dijalani satu per satu, dan masing-masing membutuhkan proses, ya.
- Tahap Awareness : Siapkan konten yang menceritakan kisah atau perjalanan brand, hingga konten edukasi, informatif, dan menghibur yang dapat menngangkat citra brand agar semakin dikenal.
- Tahap Consideration : Pada tahap ini, audiens ingin tahu lebih banyak hal. Karena itu, kamu perlu membantu mereka memahami mengapa mereka membutuhkanmu dalam mengatasi masalah mereka. Selain itu, berikan informasi tentang bagaimana orang lain telah memecahkan masalah serupa di masa lalu.
- Tahap Decision : Pada tahap ini, calon pelanggan akan menentukan apakah brand kamu adalah pilihan terbaik untuk mereka. Nah, kamu dapat menyediakan informasi lebih lanjut mengenai keberhasilan brand dan ulasan klien mengenai brand. Hal ini penting untuk diperhatikan karena audiens akan membandingkan brand kamu secara langsung dengan brand lainnya.
- Tahap Retention : Informasikan berbagai cara untuk mendapatkan hasil terbaik dari produk atau layanan kamu, serta cara untuk memecahkan masalah umum, atau fitur baru yang kamu tawarkan. Hal ini berguna untuk mengantisipasi pertanyaan dari pelanggan dan menjaga agar mereka tetap loyal dengan brand.
- Tahap Advokasi : Pada tahap ini, kamu perlu menyoroti nilai-nilai perusahaan dan kinerja anggota tim yang luar biasa, sehingga dapat mengubah pelanggan menjadi advokat brand.
Langkah 6 : Rencana Distribusi Konten
Identifikasi Saluran Yang Paling Relevan
Konten yang telah kamu siapkan harus didistribusikan ke saluran yang paling banyak digunakan oleh audiens. Nah, untuk menentukan saluran atau platform yang terbaik sesuai audiens, kamu dapat memanfaatkan analitik dan demografi media sosial.
Misalnya:
- Pinterest dapat mendistribusikan konten visual seperti infografis, skema, atau ilustrasi, dan menarik trafik ke situs web.
- Instagram adalah tempat yang tepat untuk menceritakan kisah visual terkait identitas brand. Ini sangat relevan untuk bisnis dengan model B2C (Business to Customer), terutama untuk bidang-bidang seperti kecantikan, gaya hidup, travel, dan lainnya).
- Snapchat cenderung memiliki audiens yang lebih muda dan biasanya digunakan untuk memasarkan produk atau layanan ke generasi milenial dan remaja. Karena itu, platform ini kurang efektif bagi brand dengan target demografi yang lebih dewasa, seperti generasi X atau baby-boomer.
Langkah 7 : Analisis Performa Konten
Menganalisis kinerja konten adalah cara terbaik untuk memahami jenis konten apa yang benar-benar disukai oleh audiens. Selain itu, kamu pun akan mendapatkan insight terkait konten yang perlu diproduksi selanjutnya.
Audiens akan memberi sinyal yang jelas tentang apa yang paling menarik minat mereka, sehingga memudahkan kamu untuk membuat konten baru yang membangkitkan minat mereka.
Terdapat 4 metrik konten yang perlu kamu ketahui:
- Perilaku pengguna: pengunjung unik, halaman per sesi, bounce rate.
- Engagement : like, share, komentar, mention.
- Hasil SEO: trafik organik, waktu tayang, backlink.
- Pendapatan perusahaan: jumlah prospek, pengaruh terhadap prospek yang ada, tingkat konversi.
Nah, sekarang kamu sudah memahami perencanaan content marketing dan siap menerapkannya pada bisnismu. Punya pertanyaan lebih lanjut seputar content marketing, atau keseluruhan strategi penerapan digital marketing? Yuk, diskusi dan chat Katarsa.id melalui Whatsapp di sini dan lihat layanan kami di sini.