Bayangin ketika nge-game, mau sejago apapun, kalau nggak paham cara mainnya, ya akan susah untuk menang. Prinsip yang sama juga terjadi di dunia bisnis. Walaupun Anda memiliki produk dan layanan yang sangat bagus, kalau tidak memahami psikologi marketing akan sulit untuk mencapai kesuksesan.

Psikologi marketing dapat diartikan sebagai teknik memahami dan mempelajari cara kerja pikiran, perasaan, dan perilaku konsumen agar dapat memengaruhi mereka untuk membeli produk atau layanan yang Anda miliki.

Dengan memahami psikologi marketing, Anda dapat menciptakan sebuah strategi marketing yang lebih menarik dan tepat sasaran yang tujuan akhirnya untuk mempertahankan pelanggan.

Mengapa Psikologi Marketing Penting? 

Psikologi marketing dapat diibaratkan seperti kunci yang digunakan untuk membuka hati konsumen. Sebagai pebisnis, Anda harus mengetahui betul apa yang konsumen pikirkan, rasakan, dan inginkan. Berikut beberapa konsep psikologi marketing yang bisa Anda terapkan untuk memperkuat brand Anda.

1.Prinsip Kelangkaan (Scarcity Principle) 

Bayangkan ketika Anda menginginkan sesuatu produk yang langka dan sulit didapat. Pasti Anda akan lebih menghargai benda itu saat mendapatkannya, kan? Nah, prinsip ini dapat digunakan untuk memasarkan produk.

Caranya: Anda dapat membuat produk atau penawaran dalam waktu atau jumlah yang terbatas, seperti:

  • Jual produk dalam jumlah terbatas: “Hanya 60 unit! Buruan beli sebelum kehabisan!”
  • Tawarkan promosi dalam waktu singkat: “Diskon 50% hanya 6 jam!”
  • Hadirkan edisi spesial: “Edisi Natal hanya untuk 100 pembeli pertama!”

Dengan cara ini, konsumen akan merasa terburu-buru untuk membeli karena takut kehabisan atau karena ingin memiliki barang tersebut dengan biaya yang lebih murah. Namun perlu diingat, Anda harus menggunakan strategi ini dengan jujur dan hati-hati. Jangan sampai konsumen merasa tertipu dan hal tersebut hanya akan merusak citra bisnis Anda.

2.Kekuatan Sosial (Social Proof) 

Kekuatan sosial adalah konsep yang menunjukkan bahwa umumnya setiap orang akan mengikuti tindakan atau pendapat orang lain yang mereka anggap lebih berpengalaman atau berpengaruh seperti influencer, selebriti, tokoh politik, dan opinion leader.

Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah menunjukan bukti, seperti:

  • Testimoni pelanggan: “Produk ini bagus banget! Saya puas!”
  • Ulasan produk: “Rating 5 bintang! Wajib beli!”
  • Opini dari influencer terkenal: “Saya pakai produk ini dan suka banget!”

Baca juga: 5 Jenis Influencer untuk Kebutuhan Bisnis Anda

3.Efek Priming 

Pernahkan Anda saat berjalan di area pertokoan dan memperhatikan iklan-iklan produk yang ada disana? Iklan tersebut menggunakan warna-warna cerah, musik yang ceria, dan kata-kata yang positif. Tanpa sadar, Anda menjadi penasaran dan tertarik dengan produk tersebut. Ini adalah penjelasan sederhana apa itu efek priming.

Anda dapat menggunakan priming untuk memberi isyarat kepada konsumen agar mereka tertarik, bahkan sebelum mereka melihat produk Anda. Beberapa tipsnya adalah:

  • Warna: Pilihlah warna yang menarik perhatian dan membangkitkan emosi, seperti merah untuk semangat atau biru untuk ketenangan. Untuk dapat menggunakan elemen warna secara maksimal, tentu Anda perlu juga mempelajari psikologi warna.
  • Musik: Putar musik yang sesuai dengan produk kamu, misalnya musik yang ceria untuk tempat bermain anak-anak atau musik yang santai untuk salon kecantikan.
  • Kata-kata: Gunakan kata-kata yang positif dan membangkitkan urgensi pada konsumen, seperti kata “diskon”, “gratis”, atau “terbatas”.

4.Teori Kontras (Contrast Principle) 

Teori kontras adalah sebuah persepsi seseorang terhadap sesuatu akan terpengaruh oleh perbandingan terhadap hal lain. Misalnya, perbandingan produk A dan B, Produk A yang memiliki harga murah, tapi kualitasnya biasa-biasa saja. Produk B yang memiliki harga lebih mahal, tapi kualitasnya jauh lebih bagus. Mana yang lebih menarik?

Beberapa tips yang dapat Anda lakukan dalam penggunaan teori kontras:

  • Posisikan produk premium di samping produk standar: Cara ini akan membuat produk premium akan terlihat lebih menarik dan bernilai.
  • Tawarkan diskon besar dengan menampilkan harga asli yang lebih tinggi: Cara ini akan membuat konsumen tergoda untuk membeli karena akan merasa lebih hemat.
  • Gunakan kata-kata seperti “terbaik”, “paling murah”, atau “tercepat”: Cara ini digunakan untuk menunjukan bahwa produk Anda lebih unggul dibandingkan produk lain. 

5.Keterikatan Emosional

Manusia itu suka membeli sesuatu karena dipengaruhi perasaan emosional. Anda sebagai pemilik brand atau bisnis perlu memahami hal ini agar bisa menciptakan hubungan emosional tersebut dengan konsumennya Anda.

Caranya:

  • Gunakan kisah yang menarik: Buatlah iklan yang menyentuh hati dan membangkitkan sisi emosional konsumen, seperti rasa senang, bahagia, sedih, atau humor.
  • Gunakan visual yang indah: Visual yang menarik dapat membuat konsumen terkesan.
  • Angkat isu sosial yang relevan dengan produk Anda: Tunjukkan kepada konsumen bahwa brand Anda peduli terhadap isu-isu sosial  yang penting bagi konsumen, misalnya isu lingkungan dan isu kesetaraan gender.

Baca juga: 4 Manfaat Storytelling untuk Bisnis, Ada Apa Saja?

  • Personalisasi 

Pernah tidak ketika Anda sedang berbelanja online, tiba-tiba Anda melihat rekomendasi produk yang sesuai dengan selera kamu. Anda pasti akan senang, kan? Ini adalah prinsip dari personalisasi.

Konsumen sangat menghargai pengalaman yang dipersonalisasi. Dengan menggunakan data dan teknologi, Anda dapat menciptakan pemasaran dan penawaran yang disesuaikan dengan preferensi dan perilaku setiap konsumen. Prinsip ini dapat meningkatkan loyalitas konsumen, karena konsumen akan merasa Anda dapat memahami kebutuhan mereka.

Kesimpulan 

Di era persaingan bisnis yang semakin ketat setiap tahunnya, memahami psikologi konsumen menjadi kunci utama dalam meningkatkan daya saing. Prinsip-prinsip psikologi marketing, seperti menyentuh aspek emosional, membangun rasa urgensi, memanfaatkan kekuatan sosial, dan memberikan pengalaman personal, dapat membantu Anda membangun hubungan yang lebih kuat dan bermakna dengan konsumen.

Dengan menciptakan sebuah strategi pemasaran yang berbasis psikologi konsumen, Anda tidak hanya dapat meningkatkan penjualan, namun juga membangun brand Anda menjadi lebih kuat dan dicintai konsumen.

Jika Anda membutuhkan bantuan lebih lanjut mengenai strategi pemasaran digital atau ingin berkonsultasi, jangan ragu untuk menghubungi Katarsa. Kami siap membantu Anda mencapai kesuksesan di dunia digital. Hubungi kami disini sekarang juga!

Penulis : Septianudin Suparno & Prahara Galih Kusuma Wardhana