Teknologi augmented reality (AR) telah menciptakan revolusi dalam industri digital marketing dengan memberikan pengalaman yang lebih interaktif kepada audiens.

Melalui teknologi ini, pebisnis tidak hanya mampu meningkatkan engagement namun juga dapat menciptakan kampanye marketing yang lebih menarik.

Ini berarti sudah saatnya pebisnis lebih memahami mengenai pemanfaatan augmented reality dalam digital marketing

Sebelum mengenal lebih jauh mengenai augmented reality, mari simak definisinya berikut ini.

Apa itu Augmented Reality?

Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang menggabungkan elemen virtual dengan dunia nyata untuk menghasilkan pengalaman yang interaktif dan imersif bagi pengguna. AR dapat menampilkan gambar, video, teks, suara, atau objek 3D di perangkat seperti smartphone, tablet, kacamata, atau helm.

5 Manfaat Augmented Reality dalam Digital Marketing

1.Meningkatkan User Experience

Dengan menggunakan AR, Anda dapat menyajikan konten dengan cara yang lebih interaktif, efektif dan menyenangkan, tentunya hal ini dapat meningkatkan pengalaman pengguna.

Konten visual yang disajikan dalam bentuk AR dapat membuat informasi dari produk menjadi lebih mudah dimengerti oleh audiens dan dapat membantu mereka dalam membuat keputusan pembelian yang tepat.

Selain itu, AR juga dapat memberikan kesan positif bagi audiens yang membuat mereka lebih antusias dalam membagikan pengalaman tersebut melalui media sosial.

2.Meningkatkan Ketertarikan Audiens dan Melakukan Kampanye Retargeting

Teknologi AR mampu memberikan pengalaman baru yang lebih interaktif dan realistis, sehingga hal ini jauh lebih menarik bagi audiens.

Tidak hanya itu, AR juga menyediakan data analitik dari interaksi pengguna untuk membuat kampanye marketing yang lebih dipersonalisasi dengan menyesuaikan dengan minat dan perilaku mereka.

3.Membedakan dengan Kompetitor

Menggunakan strategi pemasaran dengan AR akan membuat metode promosi menjadi lebih unggul dari pesaing Anda yang masih menggunakan strategi pemasaran dengan cara yang tradisional.

4.Mengurangi Biaya Pengembalian Barang

Teknologi AR sudah dimanfaatkan oleh banyak brand dari berbagai industri. Mulai dari industri kecantikan, perlengkapan olahraga, automotif, bahkan hingga furnitur. 

Contohnya adalah brand sepatu asal Amerika Serikat NIKE, kini telah memanfaatkan teknologi AR untuk melakukan pengukuran sepatu yang tepat hanya melalui smartphone saja. Tentu saja hal ini dapat menurunkan risiko dalam pengembalian barang.

Bahkan menurut studi yang dilakukan oleh GetApp (2020), sebanyak 46% konsumen yang melakukan pembelian dengan bantuan fitur AR lebih sedikit mengembalikan barang dibandingkan dengan konsumen yang membeli barang tanpa menggunakan bantuan AR.

Studi ini juga menunjukkan bahwa 80% dari konsumen akan tetap menggunakan teknologi AR ini karena memudahkan mereka dalam melakukan pembelian secara online tanpa harus membelinya langsung melalui toko.

Baca Juga: 5 Alasan Konten Marketing Penting untuk Bisnis Anda

Contoh Penerapan Augmented Reality dalam Marketing

1. Pepsi

Pada tahun 2014, Pepsi meluncurkan kampanye iklan AR di halte bus London yang menampilkan beberapa objek seperti UFO, gurita raksasa, dan singa yang seakan sedang mengejar warga London.

Mereka juga mengunggah konten AR ini dalam format video di YouTube, yang berhasil mendapatkan 6 juta penayangan dan membuat kampanye ini menjadi salah satu kampanye iklan paling sukses.

2.IKEA

Perusahaan asal Swedia ini telah menerapkan teknologi AR dengan tujuan agar para penggunanya dapat melihat tampilan furnitur pada rumah mereka. Selain itu, mereka juga dapat menyesuaikan ukuran furnitur dengan luas ruangan pada rumah mereka.

3.Sephora

Sephora membuat aplikasi dimana pelanggan dapat melihat kecocokan make up dengan skin tone mereka seperti alas bedak dan lipstik hanya melalui kamera ponsel saja. Tentunya hal ini sangat memudahkan pelanggan dalam membeli produk yang tepat serta dapat menghemat waktu mereka karena bisa dilakukan secara online.

4.Warby Parker

Pada tahun 2020, perusahaan retail kacamata asal New York Warby Parker membuat aplikasi yang membuat pelanggannya dapat mencoba berbagai jenis bingkai kacamata secara online bernama “Virtual Try-on”. 

Melalui fitur ini, pelanggan dapat memvisualisasikan penampilan mereka secara realistis dan melihat kecocokan jenis bingkai dan warna pada wajah mereka.

Penerapan Augmented Reality dalam Marketing, Contoh Augmented Reality

5.BMW Virtual Product Presentation

BMW Group Indonesia menghadirkan pengalaman baru berbasis teknologi AR untuk pelanggan yang bernama Teknologi BMW VPP, dengan teknologi ini pelanggan dapat melihat tampilan visual interior dan eksterior.

6.Nike Fit

Menurut laporan NIKE, sebanyak tiga dari lima orang mengenakan sepatu dengan ukuran yang salah. Oleh karena itu, perusahaan sepatu asal Amerika Serikat ini memberikan solusi dengan memanfaatkan teknologi AR bernama “Nike Fit” yang berfungsi untuk mengukur bentuk kaki sehingga pelanggan dapat menentukan ukuran sepatu yang lebih tepat.

Tidak hanya memberikan kenyaman dan kemudahan bagi para pada pelanggan, fitur ini juga mampu meminimalisir biaya pengembalian produk.

7.L’Oreal

L’Oreal memiliki fitur “Virtual Try On” yang bisa diakses pada aplikasi mereka, melalui fitur ini pelanggan dapat memilih produk make up dan skincare sesuai kebutuhan kulit mereka.

Tidak hanya itu, pelanggan juga bisa mendapatkan analisis kesehatan kulit dan akan mendapatkan rekomendasi rutinitas perawatan kulit khusus secara online.

8.WatchBox

WatchBox adalah platform e-commerce yang menjual berbagai jam tangan mewah bekas. Perusahaan ini juga telah meluncurkan fitur AR yang bertujuan agar pelanggan dapat memvisualisasikan berbagai model jam tangan secara online.

 

Kini Anda telah mengenal lebih mendalam mengenai apa itu AR dan manfaatnya untuk bisnis dimasa depan. Anda dapat segera membuat strategi marketing AR dan tingkatkan pengalaman pengguna hingga brand awareness.

Baca Juga: Tips Memilih Digital Marketing Agency yang Tepat untuk Bisnis Anda!

Mulai gali potensi bisnis Anda dengan ahli kampanye marketing kami disini. Anda juga dapat melihat layanan Digital Marketing kami lainnya disini.

Penulis: Rafflesia Ningsih Lestari

Exit mobile version