Bicara tentang content marketing, prinsip dasar jenis pemasaran ini adalah menciptakan dan mendistribusikan konten yang bermanfaat, relevan dan konsisten. Namun, mempublikasikan konten saja tidak membuat strategi kontenmu optimal.

Kamu perlu menyusun content marketing melalui rencana yang relevan, sehingga berdampak pada tindakan pelanggan yang menguntungkan. Lalu bagaimana caranya?

Kamu harus selalu menempatkan diri sebagai pelanggan, agar dapat menyusun content marketing yang menjawab semua kebutuhan dan kehawatiran mereka. Lalu, bagaimana kita dapat memahami audiens untuk diselaraskan dalam strategi konten?

Pahami dulu apa itu marketing funnel! Sudah pernah dengar istilah ini sebelumnya?

Marketing funnel atau sales funnel adalah bentuk dari customer’s journey. Konsep ini menjelaskan beberapa tahapan yang akan dilalui pelanggan sejak pertama kali mengenal brand, hingga memutuskan untuk membeli atau melakukan transaksi.

Marketing funnel ini biasanya divisualisasikan dengan corong alias funnel. Corong ini menunjukkan kuantitas orang yang terlibat dalam setiap tahapan atau stage.

Pada tahap awal, jumlah audiens yang dijangkau sangat banyak. Semakin ke bawah, jumlahnya akan semakin sedikit (mengerucut).

Masih bingung? Coba bayangkan, misalnya, di tahap awal promosi, bisnis kamu bisa menjangkau 1.000 orang. Mereka akhirnya mengetahui dan mengenal produk yang kamu jual.

Tetapi, dari 1.000 orang itu, tidak semuanya tertarik untuk membeli produkmu. Karena itu, bentuk corong tadi semakin lama akan semakin mengerucut, dan akhirnya mengarah pada pelanggan setia.

Mengapa marketing funnel penting? Faktanya, tidak semua orang siap untuk membeli suatu produk yang ditawarkan.

Sebagian calon pelanggan cenderung membutuhkan pertimbangan yang lebih banyak dan lebih lama. Oleh karena itu, pemahaman dan penerapan marketing funnel ini akan membantu brand dalam menyusun content marketing yang dapat menyentuh audiens pada setiap tahapan.

Nah, setelah mengenal marketing funnel, kita perlu memahami tiga tahapan yang terdapat di dalamnya, dalam hal ini salah satu marketing funnel yang dikenal adalah: Top of the Funnel (TOFU), Middle of the Funnel (MOFU), dan Bottom of the Funnel (BOFU), berikut penjelasannya:

Top of the Funnel (TOFU)

Tahap ini biasanya dikenal dengan sebutan awareness stage yang dimaknai sebagai langkah pertama dalam consumer’s journey. Pada tahap ini, calon pelanggan menyadari bahwa mereka memiliki masalah yang perlu dipecahkan dan mulai mencari solusinya.

Perlu diingat bahwa audiens belum siap untuk membeli produk atau layanan. Mereka hanya belajar lebih banyak mengenai kebutuhan dan masalah mereka.

Jadi, jenis konten apa yang harus kita berikan pada tahap ini? Arahnya adalah onten yang dapat menjawab pertanyaan audiens, menguraikan masalah atau peluang mereka, hingga memperkenalkan mereka – dengan cara yang ringan – pada solusi potensial.

Berikut adalah beberapa format konten yang dapat kamu gunakan pada tahap awareness.

Blog

Blog dikenal sebagai strategi yang efektif untuk meningkatkan peringkat situs web pada mesin pencari. Selain itu, produksi blog yang berkualitas juga akan membantu meningkatkan kesadaran brand dan memperluas jangkauan pemasaran.

Dalam menulis konten blog yang optimal, pastikan kamu terhindar dari kesalahan fatal yang pernah dibahas pada artikel sebelumnya ya.

E-book

Terkadang sebuah postingan blog tidak cukup bagi audiens. Kamu perlu menawarkan sesuatu yang lebih detail yang dapat menunjukkan keahlianmu. E-book adalah salah satu konten komprehensif yang dapat kamu sediakan secara gratis untuk menjawab masalah audiens.

Video

Kalau kamu membidik audiens yang sama sekali belum mengenal brand-mu, video adalah strategi konten yang layak kamu coba. Kenapa? Video dapat mengomunikasikan banyak informasi dalam waktu singkat. Terdapat beberapa langkah untuk memaksimalkan konten video.

Pertama, tentukan karakteristik audiens yang spesifik dan platform yang akan digunakan untuk publikasi video.  Kedua, tentukan tujuan dan rancang konsep video. Selanjutnya, produksi dan lakukan analisis melalui metrik yang sesuai. Kamu bisa membaca strategi selengkapnya di sini ya.

Konten Media sosial

Seperti yang kita tahu, meningkatkan trafik dan Google rank itu tidaklah mudah; butuh waktu dan proses yang cukup lama. Karenanya, kita perlu menggunakan kekuatan media sosial.

Media sosial menawarkan kesempatan bagi brand untuk menarik calon pelanggan baru sementara tetap terhubung dengan pelanggan aktual. Dengan mengaktifkan saluran konten di berbagai platform sosial, target audiens akan dapat mengakses beragam informasi dengan cara yang mudah dan sederhana.

Selain itu, kamu pun memberikan wadah bagi audiens untuk melihat ulasan atau review dari prospek dan pelanggan lain. Calon pelanggan dapat melihat puluhan foto, pengumuman, dan komentar dari para pelanggan.

Landing Page

Kamu melakukan iklan berbayar? Landing page adalah tempat di mana kamu mengarahkan trafik melalui iklan tersebut. Dengan kata lain, halaman inilah yang ditampilkan saat audiens mengakses situs web melalui hasil pencarian berbayar.

Dalam menuliskan naskah landing page, brand perlu fokus pada inti informasi yang ingin disampaikan. Gunakan kata-kata minimalis, jelas, tidak ambigu, namun tetap kreatif. Selain itu, kamu dapat memberikan penawaran atau diskon yang mampu menarik perhatian dan mengubah calon pelanggan menjadi pelanggan.

Infografis

Infografis adalah salah satu cara termudah untuk menarik perhatian audiens, menghasilkan backlink, dan mendorong social share. Hal ini didukung oleh fakta bahwa orang cenderung menyukai statistik yang relevan dengan industri atau minat mereka. Selain itu, infografis pun dapat memvisualisasikan data dengan cara yang mudah dikonsumsi.

Dalam pembuatan konten infografis, kamu perlu memperhatikan sumber referensi atau informasinya. Pastikan validitas informasi dan sertakan sumber secara eksplisit.

Selain itu, informasi juga harus benar-benar bermanfaat bagi audiens. Jangan sampai kita membuat infografis yang membosankan atau bahkan tidak berguna di mata audiens.

Middle of the Funnel (MOFU)

Setelah audiens memiliki sejumlah informasi mengenai masalah atau peluang, mereka selanjutnya memasuki MOFU atau biasa disebut sebagai tahap consideration (atau ada juga yang menyebut evaluation). Tahap consideration adalah masa-masa eksplorasi dimana audiens memiliki masalah yang jelas dan perlu menyelidiki alternatif solusi yang tersedia.

Karena itu, mereka akan membandingkan brand kamu dengan kompetitor lainnya. Dalam tahap ini, kamu perlu menjaga agar audiens tetap tertarik dan tidak melupakan brand-mu. Bagaimana kita dapat menyusun content marketing pada tahap consideration ini?

Webinar

Webinar adalah seminar atau lokakarya daring yang dilakukan secara real-time dimana audiens dapat berinteraksi dengan pihak brand dan mengajukan pertanyaan. Webinar merupakan cara yang bagus untuk berinteraksi dengan pelanggan potensial sebelum mendorong mereka ke arah keputusan pembelian; kamu pun dapat menunjukkan pengetahuanmu.

Konten edukasi

Zandesk adalah salah satu marketer yang memberikan banyak konten pendidikan yang komprehensif, seperti tawaran e-book tentang bagaimana membangun dan mengelola tim virtual. Jenis konten ini menargetkan orang-orang yang mengoperasikan tim jarak jauh.

Tipe konten ini akan selangkah lebih maju dibandingkan posting-an blog pada tahap awareness sebelumnya. Konten pada tahap consideration ini bertujuan untuk mengarahkan audiens pada solusi yang spesifik sekaligus membangun hubungan antara bisnis dan pelanggan

E-mail

Hal terbaik dari e-mail adalah kamu dapat mengaturnya sesuai dengan detail audiens dan dapat digunakan untuk tujuan yang berbeda. Misalnya, kamu dapat mengirimkan pesan welcoming untuk membangun citra brand setelah audiens mendaftar untuk e-book gratis.

Atau kamu juga dapat mengirimkan email penawaran dan diskon jika ada audiens yang melihat pricing page selama beberapa kali tanpa melakukan transaksi.

Perlu diingat bahwa audiens ini bukan lagi calon pelanggan; mereka akan mulai meneliti dengan lebih cermat. Karena itu, pastikan kamu mengirimkan konten yang bermanfaat dan terperinci ke dalam inbox mereka dan benar-benar sesuai dengan masalah atau kondisi mereka.

Konten tersebut mungkin berupa penawaran khusus yang relevan, panduan mendetail, dan video demo atau testimonial.

Bottom of the Funnel (BOFU)

Tahap akhir dari marketing funnel adalah BOFU atau biasa disebut decision stage. Pada tahap ini, calon pelanggan mengumpulkan sedikit informasi terakhir sebelum memutuskan untuk membeli produk atau layananmu.

Jika semuanya berjalan baik, calon pelanggan akan membuat pilihan dan melakukan transaksi. Namun, jika mereka menemukan bahwa brand tersebut tidak tepat untuk mereka, mereka akan kembali ke tahap pertimbangan untuk melihat alternatif lainnya.

Berikut adalah format konten yang dapat kamu terapkan pada tahap ini.

Studi Kasus

HubSpot adalah salah satu platform dan marketer yang menggunakan studi kasus sebagai konten bottom of the funnel. Mereka tidak hanya menawarkan sedikit studi kasus, namun ratusan teks dan video mengenai dampak layanannya terhadap berbagai bisnis.

Trial Offer

Free trial mempunyai kekuatan untuk memengaruhi calon pelanggan. Amazon adalah salah satu perusahaan yang menawarkan uji coba untuk layanan Prime yang mencakup banyak hal, mulai dari siaran langsung, unduhan e-book gratis, hingga pengiriman Prime gratis. Nah, setelah uji coba berakhir, para pelanggan akan merasa butuh dan kembali berlangganan.

Sekarang kamu sudah mengetahui dan memahami marketing funnel untuk menyusun content marketing yang optimal. Dengan memetakan konten sesuai marketing funnel, kamu dapat menjalin hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan.

Namun, perlu diingat bahwa ini hanyalah peta untuk jenis konten. Jadi, tidak ada ketentuan dan kepastian tentang jenis konten mana yang bekerja paling baik pada setiap tahap. Hal tersebut sangat tergantung pada siklus penjualan, industri, dan audiens kamu.

Punya pertanyaan lebih lanjut seputar content marketing, atau keseluruhan strategi penerapan digital marketing? Yuk, diskusi dan chat Katarsa.id melalui Whatsapp di sini dan lihat layanan kami selengkapnya di sini.

TELEPON SEKARANG WHATSAPP SEKARANG

Exit mobile version