Strategi Content Marketing Brand
Pada tahun 2020 ini, seluruh dunia menghadapi pandemi Covid-19. Beragam respon, komentar, dukungan, hingga pesan optimisme kerap kali kita gaungkan secara online. Begitu pun denga banyak brand. Jika kita mengamati media sosial dan berbagai platform online lainnya, kita akan menemukan cara kreatif brand dalam merespon keadaan terkini. Nah, beberapa cara tersebut bisa menjadi referensi strategi content marketing.
Jadi, bagaimana strategi content marketing yang mereka lakukan dan apa yang dapat kita pelajari? Kali ini, Katarsa akan menguliknya untukmu.
IKEA – I Stay Home
Sejak ditetapkannya Covid-19 Coronavirus sebagai pandemi, masyarakat dunia dihimbau untuk melakukan physical distancing dan tetap berada di rumah. Sebagai bentuk respon dan kepekaannya, IKEA Spanyol membuat iklan yang mendorong orang agar terhubung kembali dengan rumah mereka.
Dalam videonya, IKEA membuat narasi seolah-olah ‘rumah’ sedang berbicara kepada setiap penghuninya. Berikut adalah kutipan yang terdapat dalam video tersebut :
Hello, I’m your house. Your home. I’m still the place where your children have grown up, where you have celebrated good news and taken refuge from the bad. I’m the place where you can be yourself. Do you remember when we first met? Come on. Feel me. Smell me. Enjoy me. We can turn everything around. Maybe this is the time to rearrange the furniture, or get our heads in order. I am your home and I’ll be here for you, no matter what.
IKEA menyadari bahwa tidaklah mudah bagi banyak orang untuk berada di rumah dalam waktu yang lama. Kita bisa saja merasa stress, kesepian, dan terisolasi. Dengan menyadari hal tersebut, IKEA membuat konten dan berusaha mengubah perspektif orang tentang tetap tinggal di rumah. Dari tempat yang membosankan menjadi tempat berlindung yang aman dan menyenangkan.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Laura Durán, direktur pemasaran IKEA Spanyol, bahwa #YoMeQuedoEnCasa (#I’mStayingHome) adalah sebuah gerakan yang lahir di rumah. IKEA mengajak semua orang untuk memandang rumah mereka dari sudut pandang yang berbeda dan menjadikannya sebagai tempat untuk merasakan pengalaman baru selama masa pandemi ini.
Jadi, apa yang bisa kita pelajari dari iklan IKEA yang satu ini?
Cobalah untuk selalu terhubung dengan audiens. Rasakan apa yang mereka rasakan dan dalami apa yang mereka hadapi. Dalam isu krusial seperti ini, kita juga bisa meniru IKEA dengan mengesampingkan hasrat untuk hanya sekadar promosi, sehingga dapat lebih menyentuh audiens.
LifeBridge Health – Covid Cares
Di tengah pandemi Covid-19, organisasi layanan kesehatan di Maryland, LifeBridge Health, membuat video berdurasi 1 menit yang direkam di rumah sakit Lifebridge di Baltimore. Video ini menunjukkan kondisi nyata dari tenaga medis atau garda terdepan, yaitu momen saat mereka melepas masker dan alat pelindung diri setelah selesai bekerja.
Dalam video ini, Lifebridge Health ingin menunjukkan pengorbanan, keberanian, dan ketabahan para tenaga medis dalam bentuk yang paling konkret dan nyata. Secara tidak langsung, video ini turut mendorong audiens untuk tetap berada di rumah. Dengan berada di rumah, kita dapat menyelamatkan nyawa orang lain. Sebagaimana kutipan yang terdapat dalam video tersebut:
“Under the masks and protective gear are the ones who care bravely. Stay Apart. Save a life. Care Bravely.
Secara keseluruhan, video ini dapat dikategorikan sebagai konten yang sederhana: narasi yang singkat, minim properti dan editing. Walau begitu, video ini tetap menarik perhatian dan mampu menyinggung sisi emosi penonton.
Jadi, sebagai brand dan content marketer, hal penting yang harus kita perhatikan adalah :
Temukan angle atau sisi utama yang dapat menyentuh emosi audiens dan meninggalkan makna mendalam bagi mereka.
Coca Cola
Pada 7 April 2020, Coca Cola mengambil keputusan yang unik dan menarik. Mereka mendedikasikan feed Twitternya sebagai wadah promosi bagi perusahaan atau komunitas lain. Secara keseluruhan, postingan yang di-retweet oleh Coca-Cola berbicara tentang semangat kebersamaan dalam menghadapi Covid-19. Mulai dari relawan, kisah inspiratif, hingga aksi nyata dalam menghadapi pandemi.
Strategi content marketing ini tidak sekadar menunjukkan kepedulian brand, tapi bagaimana mereka mengambil peran sebagai pemimpin. Tentunya, hal ini juga akan menjadikan brand sebagai ‘panutan’, baik bagi audiens maupun brand lainnya.
Jadi, sebagai brand atau content marketer, kita pun harus bersedia mengambil ‘leadership role’. Tidak harus dengan gebrakan yang fantastis. Kita bisa memulainya dengan langkah kecil yang berdampak, seperti yang dilakukan Coca Cola.
Ford – Build to Lend a Hand
Ford adalah produsen mobil asal Amerika Serikat yang merilis kampanye berjudul “Built to Lend A Hand” sebagai respon mereka terhadap pandemi Covid-19. Sebelumnya, Ford telah merencanakan iklan produk yang akan mereka tayangkan. Namun, rencana ini seketika berubah karena adanya pandemi Covid-19; mereka memutuskan untuk mengubahnya menjadi iklan kampanye.
Dalam channel Youtubenya, kita dapat melihat sejumlah konten video yang menggambarkan aksi nyata Ford. Dari memproduksi mobil, Ford kini menggunakan fasilitas produksinya untuk membuat barang-barang yang dibutuhkan selama pandemi, seperti respirator pemurni udara, ventilator, dan pelindung wajah.
Langkah ini merupakan bentuk konkret atas empati dan kepedulian Ford, khususnya terhadap masyarakat Amerika Serikat. Dari Ford, kita belajar bahwa brand dan content marketer harus bersikap cepat tanggap dan mampu beradaptasi terhadap berbagai kondisi.
Nike – Play for the World
Nike merilis kampanye yang berjudul “Play for the World” untuk menguatkan pesan bahwa kita semua harus berkontribusi untuk dunia ini dengan tetap ‘bermain di dalam rumah’. Dalam videonya, Nike memasukkan beberapa foto dan rekaman video saat orang-orang berolahraga di rumah: di dapur, kamar mandi, kamar tidur.
To those playing in living rooms. To those playing in kitchens. To those playing in bedrooms. To those playing in driveways. To those playing in basements. To those playing in hallways. We may not be playing together. We may not be playing for our countries yet. We may not be playing for giant crowds. But today we’re playing for 7.8 billion people. This is our chance. Play for the world.
Sebagai brand dan content creator, kita dapat menyampaikan pesan yang menginspirasi dan mendorong masyarakat untuk melakukan tindakan tertentu. Namun, kita perlu berhati-hati agar tidak terkesan menggurui audiens dan Nike berhasil melakukannya! Mereka menyingkap perspektif audiens bahwa ‘bermain di rumah’ adalah sebuah kesempatan emas dan kebanggaan karena akan berdampak pada 7.8 juta orang di dunia. (But today we’re playing for 7.8 billion people. This is our chance. Play for the world.)
Nah, sekarang kamu sudah punya gambaran tentang bagaimana strategi content marketing brand dalam merespon isu atau keadaan terkini. Punya pertanyaan lebih lanjut seputar content marketing, atau keseluruhan strategi penerapan digital marketing? Yuk, diskusi dan chat Katarsa.id melalui Whatsapp di sini dan lihat layanan kami di sini.