Beberapa tahun terakhir, penggunaan AI dalam dunia digital marketing memang sedang marak digunakan oleh para pebisnis. 

Banyak pebisnis mulai menggunakan teknologi seperti augmented reality, virtual reality, chatbot, face recognition dan lain-lain dalam memasarkan produknya.

Lalu, apakah email marketing masih relevan pada tahun 2024? Bagaimana cara mengoptimalkan email marketing di era sekarang? 

Kenyataannya, email marketing masih memegang peran penting dalam strategi pemasaran digital. Menurut laporan dari tim Website Rating (2024), 92% orang dewasa selalu membuka email mereka setiap hari.

Laporan lainnya juga disampaikan oleh Eleventary Marketing Group (2023) yang menyatakan hampir 73% orang berusia 18-24 tahun membuka email melalui ponselnya setiap hari.

Kedua laporan ini menunjukkan bahwa jumlah pengguna aktif email dari kalangan usia muda hingga dewasa masih tinggi. Oleh karena itu, pebisnis dapat mempertimbangkan email marketing sebagai salah satu strategi pemasaran digital yang efektif dan menjanjikan jika dilakukan dengan benar. 

Namun, untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Anda perlu mengoptimalkan berbagai aspek dari kampanye email marketing Anda. Berikut adalah 9 tips untuk mengoptimalkan email marketing:

1.Membuat Email Sender yang Mudah Dikenali

Email sender adalah pihak atau individu yang mengirimkan pesan email kepada penerima. Dalam konteks email, pengirim (sender) biasanya diidentifikasi melalui alamat email yang tercantum pada bagian “From” dalam header email. 

Pengirim (sender) bisa berupa individu, organisasi, atau sistem otomatis yang mengirimkan email, seperti newsletter. Identitas pengirim penting untuk tujuan otentikasi, kepercayaan, dan keamanan dalam komunikasi email.ika dilakukan dengan benar. 

Audiens memiliki kecenderungan untuk membuka email dari seseorang yang mereka kenali, oleh karena itu alamat email yang digunakan oleh pengirim harus lebih humanis agar mampu meningkatkan kepercayaan audiens.

Illustrasi: Contoh Email Sender

2.Buat Subjek Email yang Menarik

Kebanyakan pengguna akan melihat baris ‘subjek’ untuk memutuskan apakah mereka tertarik untuk membuka email tersebut atau tidak. Jika baris subjeknya tidak cukup menarik perhatian mereka, maka kemungkinan besar mereka akan melewatkan email tersebut.

Baris subjek harus berisi kalimat yang dapat mencuri perhatian audiens karena itu merupakan satu-satunya kesempatan yang Anda miliki agar pelanggan membuka email. 

Hal yang perlu Anda perhatikan saat membuat subjek adalah memahami hal-hal yang dibutuhkan oleh target audiens. Hal ini bisa berupa diskon, penawaran khusus ataupun konten-konten informatif yang dibutuhkan audiens.

3.Personalisasi Konten Email

Untuk meningkatkan persentase klik pada email marketing, maka cobalah membuat personalisasi pada konten Anda. Personalisasi dapat membuat email Anda menjadi lebih relevan bagi pengguna.

Personalisasi email adalah sebuah cara untuk menyesuaikan pesan email agar sesuai dengan karakteristik dan perilaku dari setiap individu penerima. 

Anda bisa menggunakan nama penerima, memberikan penawaran yang disesuaikan berdasarkan riwayat pembelanjaan mereka, atau konten yang relevan berdasarkan minat mereka.

Cara membuat personalisasi email yang tepat diperlukan pemahaman yang mendalam mengenai audiens. Kemampuan mengolah data yang tepat juga penting agar dapat menyampaikan pesan yang relevan dan menarik. 

Teknik personalisasi yang digunakan secara tepat dapat membuat Anda memiliki hubungan yang kuat terhadap pelanggan dan meningkatkan engagements secara signifikan.

Contoh personalisasi email misalnya, jika Anda mengunjungi situs e-commerce dan seorang pelanggan baru saja membeli lipstick, Anda dapat mengirimkan email rekomendasi yang berisikan produk serupa.

Baca juga: Apa itu Persona Audiens? Pengertian, Tujuan hingga Cara Membangunnya

4.Menjalankan Kampanye Retargeting

Email retargeting adalah sebuah teknik pemasaran berupa email khusus yang dikirim kepada pengguna yang telah tertarik pada produk atau layanan Anda tetapi belum melakukan pembelian. 

Anda dapat menggunakan berbagai trigger seperti orang orang yang mengunjungi website anda ataupun orang-orang yang telah memasukan produk anda ke dalam keranjang namun belum menyelesaikan transaksi.

Kampanye retargeting dijalankan berdasarkan database yang Anda miliki, umumnya disesuaikan berdasarkan segmentasi tertentu seperti kategori produk, lokasi dan usia pengguna, serta periode pengunjung dalam suatu website. 

Konten yang dikirimkan harus relevan sesuai kebutuhan target pengguna. Tujuan konten tersebut adalah untuk mengingatkan dan mendorong pengguna untuk menyelesaikan transaksi tersebut. Contoh dorongan yang bisa diberikan seperti bonus produk atau diskon potongan harga.

5.Membuat Desain Konten yang Mobile Friendly

Desain email yang baik sama pentingnya dengan isi pesan. Saat ini, banyak orang memeriksa email menggunakan ponsel mereka, jadi pastikan keseluruhan isi konten memiliki tampilan yang sesuai dengan ukuran layar, perangkat, dan aplikasi.

6.Menambahkan Grafik Pada Konten Email

Anda dapat menggunakan beberapa jenis format email dalam membuat kampanye, format yang paling umum adalah teks dan grafis ataupun gabungan dari keduanya.

Jika konten Anda mempromosikan produk, maka sebaiknya Anda juga menyisipkan beberapa visual grafis yang menggambarkan produk Anda, hal ini penting untuk meningkatkan kepercayaan bagi pengguna dalam membuat keputusan pembelian.

Baca juga: 7 Tips Desain Media Sosial agar Bisnis Makin Eksis

7.Tambahkan Tautan yang Mudah Dibagikan

Perluas jangkauan bisnis Anda dengan menambahkan tautan yang memungkinkan pengguna untuk membagikan isi email Anda dengan mudah kepada teman dan keluarga atau di media sosial. 

Contoh jika Anda mengirim buletin tentang informasi keuangan untuk orang tua, pelanggan dapat dengan mudah membagikan artikel atau buletin dengan mengklik tautan yang dapat dibagikan yang secara otomatis, lalu mengarahkannya ke saluran media sosial atau membuka aplikasi tertentu.

8.Tambahkan Call to Action (CTA)

Setelah pelanggan tertarik untuk membaca isi email, mereka akan cenderung mencari tautan yang bisa mendorong mereka untuk melakukan tindakan tertentu. Oleh karena itu, sebaiknya Anda menambahkan Call to Action (CTA) dalam email Anda.

Untuk mengoptimalkan CTA dalam email marketing, pertimbangkan tujuan kampanye Anda. Misalnya, jika Anda ingin menjual produk, gunakan tombol CTA seperti “Belanja Sekarang” yang mengarahkan audiens menuju website atau E-commerce

Baca juga: Call to Action (CTA): Cara Efektif untuk Meningkatkan Konversi Bisnismu

9.Lakukan Uji Coba dan Pengukuran Keberhasilan Kampanye

Menguji dan membandingkan hasil dari beberapa kampanye email sangat penting untuk optimalisasi. 

Dalam kampanye email berikutnya, Anda dapat melakukan A/B testing untuk menemukan subjek, CTA, konten, dan desain yang paling menarik. 

Selain itu, selalu pantau metrik dari kampanye pemasaran email Anda dan untuk mengetahui jenis email mana yang memiliki performa paling baik.

Setiap kampanye pemasaran email adalah kesempatan untuk belajar dan memperbaiki. Menggunakan data yang sudah dimiliki sangat penting untuk mengoptimalkan kampanye pemasaran email selanjutnya.

Dengan mengikuti sembilan tips di atas, Anda dapat mengoptimalkan strategi email marketing di tahun 2024, menjadikannya lebih relevan, menarik, dan efektif dalam menjangkau audiens Anda. Teruslah beradaptasi dengan tren terbaru dan selalu utamakan kebutuhan serta preferensi pelanggan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari kampanye email marketing Anda.

Jangan tunda lagi untuk mulai menerapkan strategi email marketing yang efektif. Jika Anda membutuhkan panduan lebih lanjut atau ingin mendapatkan hasil yang optimal, berkonsultasilah dengan digital marketing agency terpercaya seperti Katarsa. Dengan pengalaman dan keahlian di bidang pemasaran digital, Katarsa siap membantu Anda merancang dan menjalankan kampanye email marketing yang sukses. Hubungi kami disini dan raih kesuksesan dalam pemasaran digital Anda!

 

Penulis: Rafflesia Ningsih Lestari

Exit mobile version