Gen Z adalah mereka yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Dilansir dari Kompaspedia (2024), populasi Gen Z mencapai hampir 75 juta jiwa atau sama dengan 27% dari populasi orang Indonesia.

Mereka lahir di tengah berkembang pesatnya kemajuan teknologi dan media sosial sehingga, mereka merupakan generasi yang lebih banyak terpapar oleh informasi melalui gadget.

Menurut survey yang dilakukan oleh McKinsey (2023), 48% responden Gen Z mengakses media sosial beberapa kali dalam sehari, angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan generasi milenial, x, hingga baby boomer. Bahkan dilansir dari Influencer Hub (2024), 63% dari Gen Z lebih menyukai terhubung oleh sebuah brand melalui media sosial.

Oleh karena itu, tidak sedikit dari pebisnis yang memiliki target pasar Gen Z kian berlomba untuk menciptakan konten-konten di media sosial agar lebih menarik perhatian Gen Z.

Jika Anda merupakan salah satunya, maka Anda harus menyimak strategi pemasaran digital untuk Gen Z dibawah ini, agar komunikasi pemasaran Anda lebih efektif! Berikut ini adalah 7 strategi pemasaran digital yang lebih efektif untuk Gen Z:

1.Membangun Brand Identity yang Relevan 

Gen Z cenderung lebih tertarik kepada sebuah brand yang secara emosional lebih dekat dengan mereka.

Lalu, bagaimana dengan brand Anda? Apakah brand Anda sudah memiliki kedekatan yang baik dengan Gen Z? Apakah brand Anda sudah cukup memiliki kesan yang ramah dan menyenangkan? Apakah gaya komunikasi Anda sudah tepat?

Kesan yang ramah dan menyenangkan, serta gaya komunikasi yang sesuai dengan Gen Z adalah hal mendasar yang wajib Anda perhatikan jika ingin memiliki kedekatan secara emosional dengan mereka.

Dengan memahami preferensi dan gaya berkomunikasi Gen Z, maka Anda juga akan dapat lebih mudah membangun brand identity yang lebih mudah diterima oleh mereka.

2.Memilih Platform Komunikasi yang Tepat

Meskipun media sosial merupakan platform yang sangat familiar di kalangan Gen Z, namun dalam penerapannya Anda tidak perlu menjalankan semua bentuk komunikasi pemasaran melalui seluruh platform media sosial yang ada.

Anda perlu melakukan riset yang mendalam untuk mencari tahu di platform yang paling banyak digunakan oleh target pasar Anda dan berfokus untuk menjalankan komunikasi pemasaran melalui platform tersebut.

3.Memerhatikan Isu Sosial

Gen Z sangat sadar akan isu-isu sosial dan cenderung melakukan riset lebih mendalam tentang sebuah brand dibandingkan generasi lainnya. Nilai-nilai yang menarik bagi Gen Z meliputi keragaman, keberlanjutan, lingkungan, kelaparan dunia, dan perubahan iklim. Mereka juga mengharapkan brand untuk mendorong perubahan sosial dan terlibat dalam praktik ketenagakerjaan yang adil.

Oleh karena itu, brand perlu memiliki nilai yang lebih sejalan dengan isu-isu sosial dan menyampaikannya dalam bentuk komunikasi yang transparan. Dengan demikian, Gen Z akan dapat membuat keputusan yang tepat dan memahami dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi dari brand tersebut.

Bahkan menurut Snapchat, tiga perempat konsumen Gen Z cenderung tetap setia kepada brand yang peduli dan bertindak terhadap isu-isu sosial serta bertanggung jawab secara sosial. 

Nilai-nilai utama yang mempengaruhi keputusan pembelian Gen Z diantaranya adalah, kebijakan tenaga kerja yang adil, perlakuan yang baik terhadap karyawan, dan praktik manufaktur yang berkelanjutan.

4.Fokus pada Brand Inclusivity

Seperti yang ditemukan dalam studi Sprout Social, brand yang mengedepankan inklusivitas sangat penting bagi konsumen Gen Z. Brand harus memperhatikan inklusivitas di setiap aspek bisnis mereka, mulai dari produksi hingga pemasaran.

Ini berarti brand diharapkan mampu menciptakan produk dan layanan yang mempertimbangkan kebutuhan dari berbagai kelompok, seperti ras, warna kulit, jenis kelamin, atau kemampuan fisik. Selain itu, inklusivitas harus diterapkan dalam kolaborasi dengan para kreator dan dalam kampanye pemasaran mereka.

Studi dari Snapchat juga menunjukkan bahwa budaya tempat kerja yang sehat dan inklusif merupakan faktor utama bagi 63% pengguna Gen Z dalam keputusan pembelian mereka. 

Jadi, selain menciptakan produk dan konten yang inklusif, inklusivitas juga harus menjadi inti dari brand Anda. Ini mencakup bagaimana Anda memperlakukan karyawan dan menjalankan bisnis Anda secara keseluruhan.

5.Pikat Mereka Dengan Promo dan Penawaran Eksklusif

Sama seperti generasi lainnya, konsumen Gen Z sangat menyukai penawaran eksklusif dan promo. Menurut studi Data Axle, hampir 70% Gen Z mengikuti brand di media sosial dengan tujuan untuk mendapatkan akses ke penawaran dan promo secara real-time

Jadi, jika Anda ingin menarik perhatian Gen Z di media sosial dan mendorong mereka untuk membeli produk Anda, cobalah untuk memberikan penawaran dan promo eksklusif. 

Contohnya adalah berikan promosi-promosi dengan waktu yang terbatas seperti flash sale pada tanggal kembar, hal ini akan dapat meningkatkan urgensi mereka untuk mengikuti akun brand Anda di media sosial.

6.Buat Lebih Banyak Konten Video Pendek

Mempertimbangkan popularitas platform seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Short dapat dikatakan bahwa video pendek sangat populer di kalangan Gen Z. 

Mereka mungkin tidak menghabiskan banyak waktu untuk membaca postingan blog atau konten berbasis teks. Jadi, penting untuk menginvestasikan sumber daya pemasaran Anda untuk membuat lebih banyak video berdurasi pendek.

Baca Juga: 5 Strategi Video Marketing agar Bisnis Anda Semakin Dikenal!

7.Bekerjasama dengan Partner yang Memiliki Orisinalitas 

Karena orisinalitas adalah salah satu nilai utama bagi konsumen Gen Z, pentingnya bagi brand dalam menjalin kerjasama dengan partner seperti Influencer, KOL, ataupun selebriti yang memiliki orisinalitas tersendiri.

Ini sangat penting mengingat dunia influencer marketing yang semakin jenuh karena banyak influencer mempromosikan brand dan produk hanya demi bayaran. Sehingga ketidakpercayaan terhadap Influencer, KOL, ataupun selebriti cukup meningkat.

Tentunya hal ini akan dapat merugikan brand Anda dalam berhubungan dengan audiens Gen Z. Laporan terbaru menunjukkan bahwa 44% konsumen Gen Z tidak akan mempertimbangkan brand yang bermitra secara tidak otentik dengan selebriti atau influencer.

Jadi, yang terbaik adalah menemukan influencer yang benar-benar menyukai produk Anda dan idealnya sudah menjadi penggemar brand Anda sehingga, hal ini akan memberikan kesan yang lebih autentik.

Baca Juga: 5 Jenis Influencer untuk Kebutuhan Bisnis Anda

Menguasai strategi pemasaran digital untuk Gen Z adalah langkah penting yang harus diambil oleh setiap brand yang ingin tetap relevan di era digital ini. Dengan memahami preferensi unik mereka dan beradaptasi dengan gaya komunikasi yang sesuai, brand Anda bisa lebih mudah menarik perhatian dan membangun hubungan yang kuat dengan generasi ini. Jangan menunggu lebih lama lagi, segera terapkan strategi pemasaran digital yang efektif untuk Gen Z dan lihatlah bagaimana bisnis Anda berkembang.

Baca Juga: Tips Memilih Digital Marketing Agency yang Tepat untuk Bisnis Anda!

Jika Anda membutuhkan bantuan lebih lanjut atau ingin berkonsultasi mengenai strategi pemasaran digital yang tepat untuk Gen Z, jangan ragu untuk menghubungi Katarsa. Kami siap membantu Anda mencapai kesuksesan di dunia digital. Hubungi kami disini sekarang juga!

Penulis: Rafflesia Ningsih Lestari

Exit mobile version