Tak hanya beralih ke pemasaran digital, kini UMKM juga berusaha meningkatkan conversion dengan conversion rate optimisation (CRO). Yuk, simak lengkapnya di sini!

Belakangan ini, telah banyak brand maupun UMKM yang mulai berfokus untuk mengarahkan traffic ke website dengan harapan traffic ini bisa menjadi wadah penjualan, bukan lagi berada di tahap awareness. 

Mendapatkan lebih banyak traffic yang datang dari calon konsumen untuk dapat mendorong perusahaan menuju pertumbuhan jangka panjang berkelanjutan disebut dengan pengoptimalan tingkat konversi atau conversion rate optimisation (CRO). 

Apa Itu Conversion?

Conversion adalah persentase pengunjung yang menyelesaikan tindakan yang diinginkan, seperti melengkapi formulir web, mendaftar ke layanan, atau membeli produk.

Tingkat konversi yang tinggi berarti situs web telah dirancang dengan baik, diformat secara efektif, dan menarik bagi audiens yang ditargetkan. Tingkat konversi yang rendah dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang terkait dengan kinerja atau desain situs web, seperti waktu muat yang lambat atau website kurang informatif.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku Digital Marketing Terbaik

Bagaimana Cara Menentukan Conversion yang Baik?

Tingkat konversi yang “baik” bergantung pada industri, niche, sasaran audiens, channel traffic, dan demografi audiens. 

Jika rasio konversi websitelebih rendah dari yang kamu inginkan, mungkin di bawah rata-rata di industri atau lebih rendah dari kompetitor, maka inilah saatnya untuk mengoptimalkan konversi. 

Apa Itu CRO?

Conversion Rate Optimisation (CRO) adalah proses meningkatkan situs web dan konten untuk meningkatkan konversi.

Proses pengoptimalan konversi memungkinkan kamu meningkatkan pendapatan, menurunkan biaya akuisisi, memperoleh pelanggan, dan bisnis akan tumbuh lebih baik.

CRO dapat diterapkan dalam bagian-bagian website. Misalnya, home, product page, blog, dan banyak lagi. Untuk memaksimalkan CRO, kamu harus mengoptimalkan setiap bagian website. Namun, bagaimana cara menghitung CRO?

Cara Menghitung Conversion Website

Tingkat konversi dihitung dengan membagi jumlah konversi dengan jumlah pengunjung dan mengalikan angka tersebut dengan 100 untuk mendapatkan persentase conversion.

Cara Meningkatkan CRO

1. Blog 

Blog adalah peluang konversi yang besar untuk sebuah situs web. Selain menerbitkan konten yang bermanfaat, blog dapat menggunakan CRO untuk mengubah pembaca menjadi konsumen.

Proses ini sering kali mencakup menambahkan call to action (CTA) di seluruh artikel atau mengundang pembaca untuk mempelajari lebih lanjut tentang suatu topik dengan mengirimkan alamat email mereka untuk menerima ebook tentang industri terkait. 

2. Homepage 

Homepage adalah bagian utama untuk CRO. Selain membuat kesan pertama yang baik pada visitor website, homepage juga merupakan peluang untuk mempertahankan visitor tersebut dan membimbing mereka lebih jauh ke bagian-bagian lainnya yang ada dalam situs kamu.

Homepage dapat dioptimasi dengan memberikan tautan ke informasi produk, menawarkan tombol pendaftaran gratis, atau bahkan menggabungkan chatbot yang mengumpulkan pertanyaan dari visitor website. 

3. Pricing Page atau Product Page

Pricing page atau product page sebuah website daat menjadi titik akhir untuk pengoptimasian conversion. CRO dapat membantu pengunjung mengetahui informasi lebih lengkap tentang harga dan produk yang bisnismu tawarkan. 

Product page dapat dioptimasi dengan menambahkan formulir newsletter atau menambahkan pop-up banner.

Baca Juga: Tips Meningkatkan Domain Authority Website 

Itulah cara meningkatkan CRO. Untuk kamu yang ingin meningkatkan conversion dari traffic website, pastikan kamu sudah paham dengan teknik conversion website dan cara mengoptimasikannya. Tertarik untuk optimasi konversi dengan mudah?

Yuk, hubungi Katarsa, Digital Agency Jakarta Selatan melalui WhatsApp!

TELEPON SEKARANG WHATSAPP SEKARANG